Bupati Nina Agustina Dampingi Menteri PPPA Bintang Puspayoga Launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Tingkat Provinsi Jabar


 

INDRAMAYU – Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina SH MH CRA bersama Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ibu Bintang Puspayog saat me-launching-kan  Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Tingat Provinsi Jawa Barat, rabu (19/10/2022) di Indramayu. Kehadiran Menteri PPPA itu, didampingi Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Lenny Nurhayati.

Alhamdulillah kegiatan hari dihadiri dan diresmikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ibu Bintang Puspayoga, didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Ibu Atalia Praratya dan Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Ibu Lenny Nurhayati,” ujar Bupati Nina Agustina dalam unggahan di akun facebook-nya, rabu (19/10/2022).

Turut hadir dalam kegiatan itu,  Bupati Cirebon Drs. H. Imron, Kepala Dinas P3AKB Provinsi Jawa Barat, Ibu I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati beserta Jajaran, Ketua DPRD Indramayu, Kapolres, Dandim 0616, Kajari, dan Sekda Indaramayu, Asda Indramayu, Segenap perangakat Daerah di Kabupaten Indramayu, dan Masyarakat Indramayu.

Dikatakan Bupati Nina Agustina, perempuan dan anak menjadi salah satu permasalahan kompleks yang sangat perlu mendapat perhatian dari banyak pihak, dalam menangani isu tersebut, Kabupaten Indramayu sudah menjalankan beberapa program diantaranya Sekoper Cinta, Program Perempuan Kepala Keluarga, Program Pengembangan Diri Bagi Perempuan, dan program lainnya yang juga sedang berjalan hingga sekarang.


 

Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak merupakan sebuah program yang digagas  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bertujuan supaya pembangunan disetiap desa dapat mementingkan hak perempuan dan anak serta melibatkan perempuan dalam pembangunan Desa.


Saya berharap dengan program ini dapat terpenuhinya hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedianya sarana dan prasarana publik yang ramah bagi perempuan dan anak,” harapnya. (abdul gani)

 

Next Post Previous Post